ANAK PERAWAN DI SARANG PENYAMUN





Pengarang       : Sutan Takdir Alisjahbana

Penerbit          : Balai Pustaka

Tahun Terbit   : 1932

KALAU TAK UNTUNG







Pengarang      : Selasih



Penerbit          : Balai Pustaka



Tahun Terbit   : 1933



Tebal buku      : 216 halaman ( 20 bab)

PERTEMUAN JODOH





Pengarang       : Abdul Moies

Penerbit          : Balai Pustaka

Tahun Terbit   : 1932

DARAH MUDA





Pengarang       : Adinegoro

Penerbit          : Balai Pustaka

Tema Cerita    : Kisah perkawinan dua adat dan suku yang berbeda, antara seorang pemuda Minangkabau dengan perawan sunda.

SALAH ASUHAN





Judul                          : salah Asuhan
Nama pengarang       : Abdoel Moeis
Angkatan                   : 1920 (Balai pustaka)

JALAN TAK ADA UJUNG




Judul              : jalan tak ada ujung
Pengarang      : Mochtar Loebis
Angkatan       : 1945 (angkatan sesudah perang)

KARENA MENTUA






Judul                            : Karena Mentua
Pengarang                   : Nut Sutan Iskandar
Penerbit                       : PT Balai Pustaka (persero)
Cetakan Pertama         : 1932


TAK PUTUS DIRUNDUNG MALANG





Penulis                         : S. Takdir Alisjahbana
Penerbit                      : Dian Rakyat
Tahun terbit                : 1993 (Cet ke-13)
Jumlah halaman         : 116

SENGSARA MEMBAWA NIKMAT




Penulis                        : Tulis ST Sati 
 
Penerbit                      : Balai Pustaka 

 
Tahun Pertama Terbit : 1929 

 
Jumlah Halaman         : 192 


SALAH PILIH



Judul Buku                   : Salah Pilih

Nama pengarang        : Nur St. Iskandar

Penerbit, Cetakan Ke- : Balai Pustaka, 27

Cetakan pertama        : 1928

Jumlah Halaman         : viii + 262 halaman

AZAB DAN SENGSARA




Penulis                         : Merari Siregar 
 
Penerbit                       : Balai Pustaka 

 
Tahun Pertama Terbit  : 1920 

 
Tema                            : Kehidupan percintaan seorang gadis yang pernikahannya tidak membawa  pada hidup yang bahagia tetapi justru pada kesengsaraan. 

LAYAR TERKEMBANG



Judul : Layar Terkembang

 
Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana (STA)

 
Penerbit : Balai Pustaka

 
Tahun Terbit : 2000 (PS: Pertamakali terbit pada tahun 1936)

 
Tebal166 halaman

ROBERT ANAK SURAPATI





Judul               : Robert Anak Surapati

Pengarang      : Abdoel Moeis

Penerbit          : Balai Pustaka

Cetakan          : 1 Agustus 2010

Tebal              : 144 halaman


DI DALAM LEMBAH KEHIDUPAN






Judul          : Di Dalam Lembah Kehidupan  

Penulis        : Hamka

Penerbit       : Gema Insani

Tahun Terbit   : 2017

Jumlah Halaman : 194 halaman

BELENGGU









Pengarang      : Armijn Pane



Penerbit          : Dian Rakyat

Tebal Buku    : 150 halaman

Karya              : Armijn Pane


CIRI CIRI NOVEL JAMAN DULU



Ciri-ciri Novel Angkatan 20-30an
1.       Tema berkisar masalah adat dan kawin paksa
2.       Isinya kebanyakan mengkritik keburukan adat lama dalam soal perkawinan.
3.       Tokoh-tokohnya diceritakan sejak muda hingga meninggal dunia
4.    Konflik yang dialami para tokoh kebanyakan disebabkan perselisihan dalam memilih nilai kehidupan (barat dan timur)
5.       Pleonasme (menggunakan kata-kata yang berlebihan)
6.       Bahasa terkesan kaku dan statis
7.       Bahasanya sangat santun
8.       Para penulisnya kebanyakan berasal dari Pulau Sumatera

Ciri-ciri Novel Angkatan Balai Pustaka (20-an)
1.    Menggambarkan tema pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal pertentangan adat, soal kawin paksa, permaduan, dlll.
2.      Soal kebangsaan belum mengemuka, masih bersifat kedaerahan
3.     Gaya bahasanya masih menggunakan perumpamaan yang klise, pepatah, peribahasa, tapi menggunakan bahasa percakapan sehari-hari lain dengan bahasa hikayat sastra lama
4.      Puisinya berupa syair dan pantun
5.      Isi karya sastranya bersifat didaktis
6.      Alirannya bercorak romantic

Ciri-ciri Novel Angkatan Pujangga Baru (30-an)
1.      Menggambarkan pertentangan kehidupan orang-orang kota, soal emansipasi wanita
2.      Hasil karyanya mulai bercorak kebangsaan; memuat soal kebangunan bangsa
3.      Gaya bahasanya sudah tidak menggunakan perumpamaan klise, pepatah, peribahasa
4.      Puisinya bukan pantun lagi, muncul bentuk soneta dari Barat
5.      Isinya masih mirip dengan Angkatan 20-an (tendensius dan didaktis)
6.      Masih bercorak romantik 



Berbag